26 June 2012

Footprints - Berjalan Bersama Tuhan



Bagus untuk direnungkan....

Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama Tuhan,
Di cakrawala terbentang adegan kehidupanku,
Pada setiap adegan aku melihat dua pasang jejak kaki dipasir.
Sepasang jejak kakiku dan yang sepasang lagi jejak kaki Tuhan.
Bagian terakhir dari kehidupanku, terhampar di hadapanku
Aku menoleh kebelakang melihat jejak kaki dipasir.
Aku memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku ,
Terutama pada saat saat paling gawat dan mencekam, hanya terdapat sepasang jejak kaki saja.
Hal ini membuat aku benar benar sangat kecewa, maka aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan dimanakah Engkau ?
Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikuti Engkau,
Engkau akan berjalan bersama aku sepanjang jalan hidupku.
Namun aku memperhatikan bahwa pada saat saat paling gawat dan beban berat menimpa hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki saja.
Dan aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku.”
Tuhan menjawab,
Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan engkau.Pada waktu engkau dalam bahaya, dan dalam penderitaan, engkau tentu hanya melihat sepasang jejak kaki.  Karena pada saat itu Aku sedang menggendong engkau.”

(Author: unknown).

Refleksiku:
Mudah sekali bagi setiap orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, dalam keadaan terjepit apalagi dalam keadaan tidak berdaya mempertanyakan kasih Tuhan dan mempertanyakan perlindungan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu memang tampaknya Tuhan jauh, tidak terlihat secara kasat mata, sehingga saya pikir bahwa Ia tidak hadir dan saya merasa berjalan sendiri. Saya meragukan janji penyertaan Tuhan. Namun ketika semua peristiwa sulit berlalu dan Tuhan menyingkapkan kehadiran-Nya barulah saya sadar bahwa sesungguhnya karena Tuhan jugalah saya sanggup melewati badai kehidupan. Saya mau berjalan dalam kepastian iman menghadapi perjalanan hidup, dengan terus berharap dan bergantung pada pertolongan dan kasih Tuhan.
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” (Yesaya 46:4).

No comments:

Post a Comment