25 February 2020

BAHAGIA

Lama ga nulis disini.. bukan berarti hidup ini flat flat aja.

Begitu banyak hal terjadi yg membuatku mix feeling.. karir, percintaan, anak, pelayanan, keluarga, pertemanan...
hari ini setelah baca satu postingan WA di salah satu WA grup, diri ini tersadar & melakukan flash back singkat & teringat blog ini :)

2020 baru akan memasuki bulan ke 3, tapi sudah begitu banyak rasa yang muncul : ada saat-saat senang, ada juga duka, ada khawatir & cemas, ada kemarahan, ada kebingungan, ada rasa bosan, ada semangat yang luar biasa, ada perasaan demotivasi, ada juga kekuatan karna dukungan dari org2 yg tak terduga.

1 hal yang pasti, i'm grateful because i know God always be with me. Dan aku tersenyum ketika membaca "Menjadi Manusia Yang Bahagia" by Paus Fransiskus.

*Menjadi Bahagia bukan berarti Memiliki Langit tanpa Badai, atau Jalan tanpa Musibah, atau Bekerja tanpa merasa Letih, ataupun Hubungan tanpa Kekecewaan. 
Menjadi Bahagia adalah Mencari Kekuatan untuk Memaafkan, Mencari Harapan dalam Perjuangan, Mencari Rasa Aman di saat Ketakutan, Mencari Kasih di saat Perselisihan. 
Menjadi Bahagia bukgan hanya Menyimpan Senyum, tetapi juga Mengolah Kesedihan. Bukan hanya mengenang Kejayaan, melainkan juga belajar dari Kegagalan. Bukan hanya Bergembira karena Menerima Tepuk Tangan Meriah, tetapi juga Bergembira meskipun Tak Ternama.
Menjadi Bahagia adalah mengakui bahwa Hidup ini Berharga, meskipun Banyak Tantangan, Salah Paham dan saat-saat Krisis.
Menjadi Bahagia bukanlah sebuah Takdir, yang tak Terelakkan, melainkan sebuah Kemenangan bagi mereka yang mampu menyongsongnya dengan menjadi Diri Sendiri. 
Menjadi Bahagia berarti Berhenti Memandang Diri sebagai Korban dari berbagai Masalah, melainkan menjadi Pelaku dalam Sejarah itu sendiri. Bukan hanya Menyeberangi Padang Gurun yang berada Diluar Diri kita, tapi lebih dari pada itu, mampu Mencari Mata Air dalam Kekeringan Batin kita.
Menjadi Bahagia adalah Mengucap Syukur setiap Pagi atas Mukjizat Kehidupan. 
Menjadi Bahagia bukan merasa Takut atas Perasaan kita. Melainkan bagaimana membawa diri kita. Untuk menanggungnya dengan berani ketika diri kita Ditolak. Untuk memiliki rasa Mantab ketika Dikritik, meskipun Kritik itu Tidak Adil. Dengan mencium Anak-anak, Merawat Orang Tua, menciptakan saat-saat Indah bersama Sahabat-sahabat, meskipun mereka pernah Menyakiti kita. 
Menjadi Bahagia berarti membiarkan Hidup Anak yang Bebas, Bahagia dan Sederhana yang ada dalam diri kita; memiliki Kedewasaan untuk mengaku "Saya Salah", & memiliki Keberanian untuk berkata "Maafkan Saya".... Memiliki Kepekaan untuk mengutarakan "Aku Membutuhkan kamu"
Dan ketika engkau melakukan Kesalahan, mulailah lagi dari Awal. Dengan demikian engkau akan lebih Bersemangat dalam menjalankan Kehidupan. Dan engkau akan mengerti bahwa Kebahagiaan bukan berarti memiliki Kehidupan yang Sempurna, melainkan menggunakan Airmata untuk menyirami Toleransi, menggunakan kehilangan untuk lebih memantabkan Kesabaran, Kegagalan untuk mengukir Ketenangan Hati, Penderitaan untuk dijadikan landasaan Kenikmatan, Kesulitan untuk membuka jendela Kecerdasan. Jangan Menyerah... Jangan Berhenti Mengasihi Orang orang yang engkau Cintai..... Jangan Menyerah untuk menjadi Bahagia karena Kehidupan adalah sebuah pertunjukan yang Menakjubkan. Dan engkau adalah Seorang Manusia yang Luarbiasa!"* 

No comments:

Post a Comment